Hari terus berlalu hingga penyakit yang di derita ayah Nadira kembali kambuh. Arif terus menyembunyikan gejala penyakitnya karena tidak ingin membuat putrinya kembali kesusahan. Ia tetap berusaha bekerja membantu Nadira meskipun Nadira sudah melarangnya. Nadira hanya beberapa kali mengajak sang ayah kontrol kesehatan namun Arif selalu menutupi penyakitnya. Apalagi Nadira sudah mulai menyusun persiapan melanjut kuliah. Setelah lulus mengambil paket c dan mendapatkan ijazah tingkat SMA, Nadira mempersiapkan diri dan semua yang ia butuhkan untuk masuk ke perguruan tinggi. Arif merasa senang karena putrinya masih memiliki harapan. Selama ini ia selalu merasa bersalah karena dirinya, putrinya harus berhenti dari sekolah dan fokus mengurus Arif serta mencari uang. Semua itu membuat Arif benar-b