27. api

409 Kata

“Lo udah sembuh, Sa?” Arka duduk di sebelah ranjang tidur Angkasa. Ia tersenyum kecil, laki-laki di depannya itu membuang muka. Langit pun ikut tersenyum miring, ia menatap geli pada sahabatnya itu. “Mata lo nggak lihat ya, gue masih berbaring di sini berarti belum sembuh. Kalau lo ketemu sama gue di rumah atau di apartemen, tandanya gue udah sembuh. Mikir dong, mikir!” Angkasa menjawab dengan tatapan sinis. Ia bahkan membelakangi Arka, sangat tidak sopan. Arka mengacak-acak rambutnya. “Sewot banget sih lo, Sa, emang gue ada masalah apa sama lo? Lo kenapa sih, Sa?” “Nggak ada apa-apa, gue lagi males aja.” “Kek cewek aja lo, Sa, harusnya lo ikut seneng kalau sahabat mau nikah. Doakan gue langgeng ya,” ucap Arka dengan bersedekap d**a. Angkasa mengepalkan tangannya kuat. Ia memejamkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN