Desa Lun, suasana begitu ramai seperti akan ada sebuah acara akbar. Namun ini lebih menakjubkan daripada sekedar acara, sebuah perjalanan untuk menemukan makam peninggalan. "Di mana pintu masuknya, mengapa tidak terlihat?" Beberapa orang menyerukan pertanyaan yang sama. Padahal sudah banyak orang berkumpul tapi pintu menuju makam peninggalan belum terlihat. Chu Xiang juga memiliki pertanyaan yang sama, kepala terus berputar dan mata memandang sekitar. Namun, tetap tak menemukan di mana pintu masuk menuju makam peninggalan berada. "Pintu masuk berada di sekitar sini, tepatnya di tebing batu tersebut. Namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan lima patriark klan besar memutuskan untuk menyegelnya, akan dibuka saat waktu yang telah ditetapkan dan itu adalah hari ini." Chu Xia