Danish menatap wajahnya didepan wastafel. 60 menit lagi ia akan on air. Tapi gara-gara ucapan Nafisah tadi malam membuatnya sedikit terganggu. Bagaimana mungkin, sikapnya yang selama ini dingin bisa membuat wanita itu suka padanya? Tak ingin membuang waktu lagi, Danish segera mencuci tangannya dan segera keluar dari toilet. Ia menuju lift dan menekan lantai lobby. Sepertinya ia butuh secangkir kopi di kedai kopi depan perusahaan agar konsentrasinya tidak terganggu. Sesampainya di lobby, Danish menghentikan langkahnya. Ia menatap Nafisah bersama seorang pria di hadapannya. "Pak Randi? Kenapa seserius itu menatap Nafisah?" gumam Danish pelan, seketika tatapannya berubah menjadi datar. "Aku hanya ingin minta maaf padamu atas.." "Lupakan. Anggap saja kita tidak pernah bertemu." potong