"Aku tahu, aku pernah memberi luka dimasalalu kepada seorang wanita yang kamu cintai. Hidup tidak ada yang tahu sampai kapan usia seseorang akan bertahan, Allah bisa saja memanggil hambaNya bila waktunya sudah tiba. Karena itu, aku sadar, aku tidak ingin mengulanginya. Aku ingin berjalan ke arah yang benar selagi Allah masih memberiku napas. Randi yang sekarang, bukan Randi yang dulu. Allah Maha Pengampun dan menerima taubat hambaNya. Tetapi kesalahanku pada sesama manusia, aku sendiri tidak tahu apakah orang tersebut bisa memaafkan aku atau tidak." "Maksudmu, pada Nafisah?" "Iya. Jujur, sampai sekarang aku masih belum tenang dengan semua ini. Setiap bertemu dengan istrimu, hanya ketakutan yang aku alami. Aku merasa segan dan sungkan padanya bahkan aku merasa tatapannya begitu membenciku