44. Pengganggu

1504 Kata

Arhan menggenggam tangan kanan Zahra, sedangkan tangan kirinya merangkul bahu Zahra membuat wanita itu kini bersandar dalam pelukan Arhan. Keduanya duduk di sofa yang ada di kamar Bella sambil melihat Bella yang sedang tidur. Pria itu mencium puncak kepala Zahra berkali-kali, butuh waktu yang lama untuk Zahra bisa berhenti menangis. “Kamu kenapa nggak panggil aku aja waktu lihat aku di hotel sama Karin?” tanya Arhan. “Tadinya aku mau nyusul, tapi Narti telepon aku dan bilang kalau Bella sakit. Aku khawatir sama Bella karena dengar dia nangis, makanya aku langsung pulang aja ke rumah,” jawab Zahra. “Aku benar-benar Papa yang buruk,” kata Arhan. Zahra tak menanggapi, wanita itu memilih diam. “Aku sama Karin emang nggak ada hubungan apa-apa, kita emang murni rekan kerja aja. Dari dulu kita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN