58. Luka Batin

1542 Kata

“Bagaimana keadaan anak saya?” tanya Adrian begitu mereka tiba di rumah sakit. Vania sudah menangis sambil memeluk Zahra yang juga ikut menangis. Zahra lega karena akhirnya kedua orangtuanya datang menemaninya. Di saat seperti ini Zahra sangat membutuhkan seseorang untuk bisa bersamanya. Di saat Zahra membutuhkan suaminya, namun pria itu tak ada. Hatinya terasa sakit saat ini sekaligus merasa miris. Namun melihat ada Vania dan Adrian yang datang membuatnya lega dan tak bisa menahan dirinya lebih lama lagi. “Mari ikut saya supaya dokter bisa menjelaskan langsung kepada keluarga pasien,” kata perawat tersebut. Adrian ikut dengan dokter tersebut supaya tahu. “Bunda,” cicit Zahra dan Vania mengelus pipi putrinya itu. “Bunda sama Papa di sini kamu tenang aja oke? Jangan khawatir, kamu ngga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN