22

1675 Kata
Sepulang dari galeri Belmira benar-benar datang di kedai Ruan untuk mencoba menu baru yang dia katakan tadi pagi, ketika tiba disana Belmira tidak melihat keberadaan Ruan. Hanya ada Maria dan dua karyawan lain sedang sibuk melayani para pengunjung kedai. Belmira kemudian duduk di tempat favoritenya sambil menunggu pelayan datang membawakan menu, tak lama berselang Maria datang dengan senyum yang merekah dan di balas hal yang sama oleh Belmira. “ Ku dengar kalian memiliki menu baru, aku ingin mencobanya.” Ucap Belmira dan langsung di catat oleh Maria. “ Ada lagi yang ingin kau pesan.?” “ Teh citrus.” “ Oke, pesanan akan segera datang.” “ Maria tunggu.” Cegah Belmira ketika wanita itu hendak masuk ke dalam. “ Aku tidak melihat Ruan, apa dia sedang keluar.?” Tanya Belmira kemudian. “ Dia sedang sakit, Roberto bilang kalau alerginya kambuh dan dia tidak bisa datang hari ini.” “ Alergi ? memangnya dia alergi apa.?” “ Bos Ruan alergi terhadap kacang, dia tidak bisa makan makanan yang mengandung kacang. Jika dia mencicipinya sedikit saja dia akan sesak dan muncul banyak ruam di tubuhnya.” Belmira sangat terkejut mendengarnya, ia baru tahu kalau Ruan memiliki alaergi terhadap kacang sedangkan tadi pagi dia membuatkan makanan yang mengandug banyak kacang. “ Aku tidak jadi memesan, aku harus pergi maafkan aku.” Ucap Belmira bergegas meninggalkan kedai membuat Maria menatapnya dengan heran. ** Mendengar suara bel yang terus berbunyi berhasil membuat seorang pria yang sedang asyik menonton terpaksa untuk segera menemuinya, dengan langkah gontai dan rasa malas yang menggebu-gebu kini pria itu sudah membuka pintu dan mendapati sosok yang membuat ekspresinya mendadak berubah. “ B-Belmira, “ Ucapnya dengan terkejut. “ Oh hai Roberto, maaf kalau aku datang tanpa mengabari kalian dulu.” “ Tidak apa-apa, kau bisa datang kapan pun kau mau hehe.” Roberto terlihat gugup sambil memegang tengkuknya. “ Maria memberitahuku kalau Ruan sedang sakit, dan aku baru tahu kalau dia alergi terhadap kacang. Pagi ini aku membuatkan sarapan dengan campuran kacang yang cukup banyak, aku benar-benar tidak tahu kalau dia alergi dengan kacang.” Ucap Belmira sambil menunduk menyesal. “ Dia sudah baikan, kamu tidak perlu cemas. Silahkan masuk, aku akan ke dalam memberitahunya dulu.” Belmira menunggu di ruang santai ketika Roberto masuk ke dalam kamar Ruan, beberapa saat kemudian pria itu keluar dengan senyum yang aneh kemudian mempersilahkan Belmira untuk masuk melihat Ruan. Kini Belmira sudah memasuki kamar Ruan, ia melihat pria itu sedang berbaring di tempat tidur dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. “ Bagaimana keadaanmu.?” Tanya Belmira dengan nada pelan. “ Sudah membaik, kau tidak perlu khawatir.” Balas Ruan lirih. “ Kenapa kau tidak pernah bilang sebelumnya padaku kalau kau alergi dengan kacang? Kalau aku tahu aku tidak akan membuatkan Fabada itu untukmu.” “ Aku hanya ingin menghargai masakanmu saja.” “ Aku tidak akan senang meskipun kau memakannya sampai habis tapi kau mendapatkan rasa sakit setelah memakannya.” “ Tidak apa-apa, aku sudah biasa mengatasinya.” “ Lain kali kalau kau tidak bisa memakan sesuatu atau tidak suka dengan rasanya kau bisa memberitahuku, dengan begitu aku akan jauh lebih senang.” “ Aku suka dengan Gazpacho yang kau buat kemarin.” “ Aku akan membuatkanmu lain kali.” Mereka pun saling tersenyum setelah percakapan yang dalam barusan terjadi, setelah itu Belmira ingin melihat kondisi Ruan dan perlahan pria itu menarik selimutnya dan memperlihatkan ruam-ruam yang terdapat di beberapa bagian tubuhnya. Ketika Belmira menyentuh tangan Ruan seketika pria itu ikut menatap Belmira dengan serius, sadar tengah di perhatikan Belmira pun langsung meliriknya hingga kedua pandangan mereka saling bertemu. “ Sebaiknya aku pulang, kau harus beristirahat dengan baik.” Kata Belmira yang langsung beranjak dari sana. “ Hati-hati di jalan.” Sahut Ruan di balas anggukan pelan dari Belmira. ** Setelah mengenakan dress biru dan berdandan khasnya, Belmira memastikan kemnali penampilannya hari ini di cermin full body di depannya. Puas, itulah kata yang menggambarkan penampilannya ketika melihat pantulan dirinya di cermin, ia berdandan lebih di karenakan ada pertemuan para ilustrator dunia di galeri madem Audry hari ini. Dengan senyum mengembang, ia mengambil tas dan menyampirkan benda itu ke lengannya. Tangannya terulur membuka knop pintu, dan betapa terkejutnya Belmira ketika ia membuka pintu apartemen dan mendapati dua orang pria berseragam berdiri di depan namun berpura-pura salah kamar dan kembali berjalan meninggalkannya. Ketika Belmira berjalan menuju lift, ia kembali di kejutkan dengan dua pria itu yang juga mengikutinya memasuki lift. Untungnya di dalam lift saat itu tak hanya dia seorang sehingga ia tak perlu merasa khawatir namun harus lebih waspada. Di luar apartemen sudah ada supir pribadi madam Audry yang menunggunya sehingga ia dengan cepat masuk ke dalam mobil dan melesat meninggalkan apartemen. Mengira semuanya telah aman namun sayang tepat di belakang mereka sebuah mobil melambung dengan kecepatan yang hampir mendapat laju mobil yang di tumpangi oleh Belmira. “ Sepertinya mobil itu mengikuti kita.” Ucap Matthew berusaha melaju dengan hati-hati. “ Aku tidak tahu mereka siapa, sejak di apartemen mereka mengawasi dan mengikutiku terus.” Jelas Belmira melirik ke arah mobil yang masih mengikutinya. Mobil hitam itu semakin mendekat dan menabrakkan diri ke mobil Matthew hingga mobil itu hilang kendali dan menabrak pembatas jalan. Belmira dan Matthew mengalami kecelakaan dan tak sadarkan diri di tempat, bagian depan mobil hancur parah dan orang-orang yang berada di sekitar lokasi berhenti menghampiri mereka kecuali mobil yang menyambar mereka kini sudah melarikan diri. ** “ Belmira...Belmira...Belmira.” Suara itu terdengar pelan dan perlahan sangat jelas hingga membuatnya mulai membuka kedua matanya, wanita itu melirik ke kanan dan kiri secara perlahan kemudian mulai merasakan sakit pada bagian tubuhnya terutama tangan kanan. Belmira terkejut melihat tangan kanannya di balut oleh gips dan ia mulai sadar kalau dirinya sedang berada di rumah sakit, sosok Ruan kembali menyadarkannya dan dengan wajah kebingungan ia menanyakan apa yang telah terjadi padanya hingga sampai seperti itu. “ Kau mengalami kecelakaan pagi ini, kau tidak ingat.?” Belmira mencoba mengingatnya namun ia mendadak sakit kepala yang amat sangat menyakitkan, Ruan menyuruhnya untuk berhenti mengingat dan fokus untuk beristirahat saja. “ Kau jangan khawatir, polisi sudah mencari pelaku yang menabrak mobil kalian.” “ Aku ingat sekarang, tadi pagi dua orang pria mengikutiku bersama Matthew dan mereka menabrak mobil kami hingga terpental menabrak pembatas jalan.” “ Akibat kecelakaan ini dokter bilang kalau kamu mengalami patah tulang pada tangan kanan sedangkan Matthew masih belum sadarkan diri dari kecelakaan itu.” Jelas Ruan sukses membuat Belmira sedih mendengarnya. “ Kau sendiri, bagaimana kau bisa tahu aku di larikan ke rumah sakit.?” Tanya Belmira penasaran. “ Seseroang menelponku dengan ponselmu, aku tidak tahu kenapa tapi dia berkata kalau nomorku menjadi panggilan cepat di ponselmu.” Belmira malu mendengarnya, ia memang sengaja menjadikan nomor Ruan untuk panggilan cepatnya. Dokter pun datang dan meminta Ruan untuk keluar karena Belmira harus menjalankan pemeriksaan, pria itu segera keluar setelah memberi semangat untuk Belmira tetap kuat. ** Belmira menatap tangan kanannya yang terbungkus oleh gips dengan tatapan sendu, dengan kondisi yang seperti ini dia tidak akan bisa melukis untuk beberapa waktu. Padahal beberapa hari lagi akan ada pameran baru di galeri dan ia harus melukis, Belmira menjadi merasa bersalah pada madam Audry dengan kondisinya yang sekarang. Tok..tok..tok.. Pintu baru saja terkuak dan memunculkan seseorang yang tak asing, dia adalah madam Audry yang datang menjenguk Belmira. Ia bahkan membawa keranjang berisi buah segar untuk wanita itu. “ Bagaimana keadaanmu nona Glaucia.?” Tanya Madam Audry menatapnya teduh. “ Sudah lebih baik, tapi maafkan aku madam, karena tanganku yang seperti ini aku jadi tidak bisa melukis untuk sementara waktu.” Ucap Belmira lirih. “ Jangan khawatir, kau bisa fokus menyembuhkan dirimu dulu. Aku tidak menyalahkanmu, semua ini hanya musibah dan soal kejadian ini aku sudah menyuruh seseorang menanganinya.” “ Terima kasih atas penegrtiannya madam.” “ Aku harus segera pergi melihat Matthew, dia sudah sadar. Kalau kau membutuhkan bantuan jangan sungkan untuk memberitahuku, oke.” “ Baik madam.” Setelah beberapa saat Madam Audry meninggalkan ruangan itu, Ruan pun datang dengan senyum merekah. Ia juga membawa makanan untuk Belmira karena ia tahu makanan rumah sakit sangat tidak enak. “ Kau bawa apa.?” Tanya Belmira penasaran. “ Aku membawakan Escudella untukmu.” Jawab Ruan segera menyiapkannya untuk segera di santap oleh Belmira. Belmira sempat terdiam sejenak, kenangan waktu itu kembali terulang. Kenangan saat dirinya mencoba escudella buatan Joseph ketika dia SMA. Entah bagaimana Ruan bisa tahu kalau dia sangat suka dengan escudella itu. “ Aku akan membantantumu, tanganmu sedang sakit kan.” Ucap Ruan perlahan menyuapkan makanan yang terbuat dari berbagai macam sayuran segar dengan bumbu kaldu yang nikmat. Belmira menerima suapan Ruan dan merasakan bagaimana kelezatan makanan itu masuk di mulutnya, ia memuji makanan itu dan Ruan berkata kalau dialah yang membuatnya khusus untuk Belmira. “ Terima kasih, ini sangat enak.” Puji Belmira tersenyum senang. “ Oh iya, ada satu hal yang ingin ku beritahu padamu.” Lontar Ruan terdengar serius. “ Apa.?” Tanya Belmira penasaran. “ Aku ingin kau tinggal bersamaku.” “ Kenapa? Aku baik-baik saja tinggal sendirian.” “ Bukan begitu, selama kau berada di Madrid bahaya akan terus mengincar. Saat di bandara dan hari ini, aku tidak begitu mengerti kenapa banyak orang-orang yang menyeretmu ke dalam bahaya. Dan aku ingin kau berada di dekatku agar aku bisa menjagamu tetap aman.” Ungkap Ruan sukses membuat Belmira tersentuh. “ Terima kasih karena telah mengkhawatirkan aku, tapi aku tidak ingin kau sampai melakukan hal ini untukku.” “ Kenapa? Kau terganggu dengan kehadiran Roberto di sana.?” “ Bukan begitu, aku bisa menjaga diriku sendiri, kau tidak perlu melakukan hal yang memberatkan dirimu.” “ Tapi aku tidak keberatan dengan hal itu.” “ Saat ini kau sedang terluka, apa kau bisa mengatasinya seorang diri? Dengan tingal bersamaku dan Roberto mungkin akan membuatmu lebih mudah dalam mengerjakan apapun.” Belmira mulai memikirkannya baik-baik, dengan kondisinya yang sekarang tentu ia membutuhkan orang lain untuk membantunya di tambah tidak ada Lily yang biasanya akan menjadi orang pertama untuk membantunya. “ Aku akan memakirkannya terlebih dulu.” Ucap Belmira di balas anggukan pelan oleh pria itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN