17

1831 Kata
Gadis itu berjalan dengan gontai menuju kelasnya, ia tak peduli pada orang-orang sekitar dan tetap terhanyut dalam pikirannya saat ini. Dua hari lagi ujian sekolah akan di langsungkan serentak di semua kota, sebentar lagi dirinya akan melepas seragam SMP dan melanjutkan ke jenjang SMA.  " Hey. " Seru seseorang berhasil membuat Belmira mendongak dengan cepat.  Alangkah terkejutnya Belmira ketika melihat seseorang yang menegurnya barusan, kedua matanya membulat dengan sempurna seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat.  " Ruan. " Ucapnya pelan.  " Kenapa terkejut? Aku terlihat seperti hantu ya.?"  " Tidak, bukan begitu. Aku hanya terkejut melihatmu akhirnya kembali. "  " Maaf ya tidak memberimu kabar lagi, aku baru saja kembali dari luar kota karena panggilan keluarga." Jawab Ruan sambil menyentuh kepala Belmira seperti yang sering ia lakukan.  " Kau tidak akan pergi-pergi lagi kan.? " Tanya Belmira menatapnya penuh harap.  " Aku tidak akan pergi. " Balasnya sambil tersenyum.                                               **  Ruan berkata jujur soal dirinya yang tidak akan pergi tanpa kabar lagi, dan sejak ia kembali ke sekolah, dia dan Belmira selalu menghabsikan waktu bersama mulai dari belajar, pulang, mengerjakan tugas piket, dan semua yang menghabiskan waktu mereka di sekolah.  Hari ini sepulang sekolah, sebelum ujian dimulai besok. Ruan ingin mengajak Belmira mencari hiburan, akan lebih baik jika mereka bersenang-senang sebelum akhirnya bertemu dengan ujian yang melelahkan.  Bel baru saja berdering dan semua murid sedang merapihkan barang-barangnya, Ruan yang sudah berniat mengajak Belmira pergi sejak tadi terlihat menatap gadis itu dengan tatapan memelas.  " Kenapa melihatku seperti itu.? " Tanya Belmira penasaran.  " Hari ini aku ingin mengajakmu bermain."  " Tapi kita harus belajar, besok ujian sudah di mulai."  " Hanya sebentar ayolah, kau sudah cukup pintar untuk belajar. Lagi pula kita butuh refreshing sebelum akhirnya bertempur dengan kertas ujian kan."  Belmira cukup prihatin melihat ekspresi wajah yang di tampilkan oleh Ruan, ia pun mulai berpikir dan akhirnya menerima ajakan pria itu. Sepulang sekolah keduanya pergi menggunakan bus umum, Ruan bisa saja menyuruh supirnya untuk menjemput. Namun kali ini dia hanya ingin pergi bersama Belmira dengan bus umum saja, selain itu dia juga bisa merasakan naik bus umum seumur hidupnya.  Setelah menempu perjalanan cukup jauh, mereka akhirnya tiba di satu lokasi yang menarik perhatian Belmira. Gadis itu tidak pernah ke sana, tapi Ruan sudah pernah sehingga tidak merasa asing dengan lokasinya.  " Kita dimana.? " Tanya Belmira sebelum mereka masuk.  " Taman labirin. " Jawab Ruan seketika membuat Belmira antusias.  Parc del laberint d'Horta adalah taman bersejarah di distrik Horta Guinardo di Barcelona dan merupakan tempat yang cukup berserjarah pada masanya, Di sini pun pengunjung dapat melihat taman yang panjangnya kurang lebih 16 kilometer yang disusun rapi dan melingkar-lingkar hingga terlihat seperti labirin di film Harry Potter dan negeri dongeng.  Belmira sangat ingin ke tempat itu sejak lama, dan entah mengapa Ruan bisa sampai tahu keinginannya itu dan membawanya kesana. Ketika mereka masuk keduanya dapat melihat lahan yang di penuhi oleh dinding rumput yang menjulang, jika di lihat dari atas maka akan terlihat bentuk spiral.  " Ayo masuk. " Ajak Ruan setelah ia membayar dua karcis masuk pada penjaga.  Kini Belmira dan Ruan berjalan menelusuri lorong labirin untuk menemukan pintu keluar yang entah berada dimana, dinding labirin yang terbuat dari rumput sintetis itu berdiri sangat tinggi hingga pengunjung tidak bisa melihat ke arah mana pintu keluar berada.  " Selanjutnya~ " Belmira menggantung ucapannya dan melirik ke belakang dengan kebingungan.  " Ruan? Kau dimana.? " Tanya Belmira yang baru menyadari kalau Ruan tidak ada di belakangnya. Belmira kemudian kembali menelusuri jalan sebelumnya untuk mencari pria itu, namun setelah di telusuri ia tak berhasil menemukan Ruan. Belmira mulai kebingungan sekaligus cemas, menelusuri labirin seorang diri cukup menakutkan dan dia ingin secepatnya menemukan Ruan.  " Ruan.., kumohon kembalilah. "  Ruan muncul sambil mengejutkan Belmira, gadis itu langsung terperonjak kaget dan memeluk Ruan dengan erat. Melihat Belmira yang tiba-tiba memeluknya seketika membuat Ruan merona, sementara Belmira terlihat gemetar karena masih ketakutan.  " Aku minta maaf, awalnya aku hanya ingin mengerjai mu saja. " Kata Ruan merasa bersalah.  " Jangan menghilang seperti itu lagi, aku sangat takut."  " Aku tidak akan pergi, jangan khawatir. " Ucap Ruan berhasil menenangkan Belmira.  Setelah itu mereka kembali meneruskan perjalanan mereka hingga akhirnya berhasil menemukan pintu keluar labirin. Hiburan mereka berakhir sore itu hingga akhirnya mereka harus pulang untuk persiapan ujian besok.                                             **  Hari pertama ujian berakhir dengan lancar,  waktu pulang pun berakhir dengan cepat sehingga semua murid bergegas meninggalkan ruang kelas. Belmira beranjak dari kursinya di susul oleh Ruan bersamanya, kemudian Joseph datang menghampiri Belmira untuk mengajaknya belajar bersama hari ini.  “ Boleh, dimana kita akan belajar.?” “ Bagaimana kalau di perpustakaan umum di kota.?” Usul Joseph Belmira melirik Ruan dengan tatapan menunggu jawaban apakah dia juga akan bergabung, namun sayangnya pria itu menolak lantaran harus pulang ke rumah secepat mungkin. “ Sayang sekali, kalau begitu kita berpisah disini.” Kata Belmira di balas anggukan pelan dari Ruan. Mereka pun berpisah di gerbang sekolah, Ruan telah di jemput oleh supirnya sedangkan Belmira dan Joseph segera menuju perpustakaan umum yang berada di pusat kota. Untuk sampai kesana mereka harus naik bus di lanjut jalan kaki hingga akhrinya bisa tiba di sana. Di sepanjang perjalanan menuju perpustakaan, Joseph terus melirik Belmira yang terlihat memperhatikan keluar jendela bus. Saat itu wajah cantiknya dapat terlihat dengan jelas, angin lembut menerpa rambutnya dan sekilas membuat Joseph menunduk kebingungan. Dua hari yang lalu dia meminta maaf pada Belmira atas ucapannya terhadap Ruan waktu itu, meski sudah di maafkan olehnya entah mengapa Joseph merasa sedikit berbeda dengan kedekatannya bersama Belmira kali ini.   **   Secara mendadak tiba-tiba saja teman sekelas Belmira menghampirinya dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah mereka perbuat selama ini, Belmira heran karena semua orang tengah mengelilinginya bersama Ruan. “ Maafkan kami atas kesalahan yang telah kami perbuat selama ini, Belmira.” Seru teman-teman kelasnya sukses membuat Belmira merasa terharu. Ruan yang duduk di sebelahnya perlahan melihat satu persatu ekspresi wajah Belmira yang selama ini tidak pernah terlihat, dan dia senang menjadi orang pertama yang menyaksikan semua itu secara langsung. “ Aku sudah memaafkan kalian, lagi pula selama ini aku tidak pernah menyimpan dendam apapun.” Ucap Belmira memperhatikan mereka satu persatu. Yang lebih mengejutkannya lagi adalah Veronika yang saat itu ikut meminta maaf meskipun ekspresi wajahnya masih terlihat sangat terpaksa, Belmira menerima permintaan maaf Veronika dengan senang hati di hadapannya. Sayangnya bel baru saja berdering yang menandakan ujian akan segera dimulai, semua murid kembali ke tempatnya masing-masing dan bersiap untuk memulai ujian. Saat itu Belmira terlihat menunduk sambil tersenyum simpul, lagi-lagi Ruan melihatnya dan membuat Ruan merasa sangat senang. Dan setelah ujian pertama selesai, semua murid di beri kesempatan untuk istirahat. Ada yang menghabiskan waktunya dengan belajar, bercerita, hingga ke kantin untuk sekedar mengisi perut. Waktu itu kelas sedang sepi dan hanya ada beberapa orang saja termasuk Belmira, bahkan Ruan saat itu sedang keluar entah kemana. “ Hey, Belmira.” Seru seseorang yang membuat Belmira menoleh ke arahnya. “ Ya, ada apa.?” Tanya Belmira melirik dua orang murid perempuan yang menghampirinya. “ Aku penasaran selama ini tentang dirimu dan Ruan, apa benar kalian sedang berpacaran.?” “ Aku dan Ruan pacaran.?” Belmira tampak terkejut mendengarnya. “ Hampir semua orang melihatnya seperti itu, semenjak ada Ruan kau mengalami banyak perubahan. Kau dan dia benar sedang pacaran kan.?” “ Kalian salah jika menganggap aku dan Ruan sebagai sepasang kekasih, bagiku Ruan itu seperti seorang kakak yang selalu menjagaku.” Jelas Belmira. “ Kau yakin tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya? Jika di lihat-lihat Ruan sangat tampan, kalian cocok kok.” “ Aku tidak mengerti soal cinta, tapi aku mengerti satu hal kalau aku memang menganggap Ruan hanya sebagai seorang saudara yang sangat berharga.” Ungkap Belmira lagi. Kedua temannya itu langsung bangkit saat melihat Ruan kembali, mereka melemparkan senyum yang membuat Ruan kebingungan saat ia duduk di sebelah Belmira. “ Apa yang kalian bahas.?” Tanya Ruan penasaran. “ Hanya masalah pelajaran.” Jawab Belmira tak ingin Ruan tahu kalau yang barusan di bahas menyangkut tentangnya. “ Oh iya Bel, nanti sore apa kau punya waktu.?” “ Memangnya ada apa.?” “ Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.” “ Oke, kita bisa pergi setelah ujian selesai.”   **   Sepulang sekolah Belmira dan Ruan segera meninggalkan kelas, semua mata tertuju pada mereka dan ada yang sampai berbisik tentang keduanya. “ Mereka pacaran kan.” “ Kelihatan cocok ya.” “ Tapi sayangnya Belmira bilang kalau dia Cuma menganggap Ruan hanya sebagai seorang kakak saja.” Ruan yang mendengarnya sempat menghentikan langkahnya sebentar, melihat Belmira yang tetap berjalan tanpa memperdulikan sekitar kembali membuat Ruan melangkah mengikuti langkah gadis itu. Kini Belmira dan Ruan sudah meninggalkan sekolah, keduanya berjalan beriringan di sepanjang jalan yang di penuhi oleh dedaunan yang kering. Musim gugur sebentar lagi berakhir, dan akan di gantikan oleh musim dingin yang banyak di nantikan oleh orang-orang terutama Ruan. “ Aku suka musim dingin, kau suka musim apa.?” Tanya Ruan memulai percakapan mereka. “ Aku tidak begitu tertarik dengan berbagai musim, bagiku semua sama saja.” Jawab Belmira menohok. “ Kalau begitu kau coba untuk menyukai musim dingin.” Seru Ruan kemudian. “ Kenapa kau menyukai musim dingin.?” Tanya Belmira meliriknya. “ Banyak hal yang bisa di temuka di musim dingin, aku suka melihat salju yang jatuh hingga mereka menumpuk di sepanjang jalan. Dengan begitu kita bisa keluar rumah dan membuat boneka salju, benar-benar sangat menyenangkan.” Jawab Ruan antusias. “ Boneka salju ya? Aku tidak pernah membuatnya.” “ Benarkah? Kalau begitu kau harus membuatnya jika musim dingin tiba.” “ Kau ingin membuatnya denganku.?” Ajak Belmira menghentikan langkahnya dan melirik Ruan dengan tatapan lurus. “ Tentu saja.” Balas Ruan tersenyum manis. Sore itu mereka tiba di sebuah bukit yang pernah mereka kunjungi sebelumnya, sambil duduk di atas rumput hijau mereka menatap matahari terbenam dengan pemikiran masing-masing. Cukup lama mereka larut dalam keheningan, hingga akhirnya Ruan mulai angkat bicara. “ Belmira, selama kita dekat apa kau pernah merasakan sesuatu padaku.?” Tanya Ruan sangat mendadak. “ Aku senang bisa bertemu denganmu, jika waktu bisa di ulang aku tidak akan pernah menyesal telah bertemu denganmu.” “ Bukan itu yang ku maksud.” “ Lalu apa.?” “ Apa kau pernah menyukai ku.?” Tanya Ruan seketika membuat Belmira terdiam. “ Aku sudah menganggapmu seperti seorang kakak, aku tidak pernah memiliki perasaan seperti itu.” Jelas Belmira dengan tatapan lurus ke bawah. Ruan tiba-tiba beranjak dari tempatnya sambil merenggengkan tubuh di lanjut dengan teriakan yang cukup melengking, Ruan melirik Belmira sambil mengusap kepalanya lembut. “ Aku juga sudah menganggapmu seperti saudaraku sendiri, senang mendengar kalau kau bersyukur telah bertemu denganku.” Ucap Ruan di akhiri dengan tawa yang lepas. “ Ayo kita pulang, besok masih ada ujian.” Seru Ruan membantu Belmira untuk bangkit. Belmira merasa heran dengan ekspresi lain yang di tampilkan Ruan beberapa saat lalu, ia merasa seperti melihat sisi lain dari pria itu. Dan bagaimana Ruan memperlakukannya saat ini terbilang sangat manis, dia menggenggam tangan Belmira menuruni bukit dan sangat memperhatikan langkahnya.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN