*** Matahari pagi menjadi yang pertama menyapa mereka setelah melewati dinginnya malam yang menusuk. Rea menggeliat didalam pelukan Danis. Sesaat dia berhenti bernafas saat melihat Danis yang begitu tampan didekatnya. Rea tahu dia sudah benar-benar jatuh cinta pada suaminya. Tidak ada lagi ruang untuk siapapun termasuk Fahri. Dia bahkan sudah lupa bagaimana kisah cintanya dulu sejak ia tahu Danis adalah raja dihatinya, sekarang. Rea mengelus perutnya yang kini mulai berisi, di dalam sana ada buah hati mereka. Darah daging Danis. Rea tersenyum membayangkan wajah Danis nanti menurun pada anaknya. Dia tidak akan pernah bosan memandangi mereka, Danis dan anaknya. “Apa sudah menjadi rutinitasmu sayang memandangi wajahku?” suara Danis membuat mata Rea kian menyipit karena tertawa. “Sepertinya