Respati terkejut bukan main. Bagaimana bisa ia berakhir duduk di sini bersama Paman Amaya? Sungguh..hal seperti ini di luar rencananya. Tapi Tuhan pasti mempunyai alasan mempertemukannya dengan Paman Amaya secepat ini. Dari situlah, mengalir cerita Setyono yang begitu berapi-api. Setyono meluapkan kemarahannya pada Respati. Mengapa harus Amaya? Mengapa tidak wanita lain?! Belasan umpatan tetap tidak bisa memuaskan amarah Setyono. Meski begitu, Setyono lega akhirnya bisa mengetahui siapa pria b***t yang empat tahun lalu merusak kebahagiaan keponakannya—Amaya. Andai tadi Setyono tidak pergi untuk membersihkan makam keluarganya itu, sudah pasti Setyono tidak akan bertemu dengan Respati. Rupanya Tuhan telah mempersiapkan waktu pertemuan yang tepat bagi Setyono dan Respati. “Maaf beri