Merawatnya

1641 Kata

“Arrggh..s–sakit. Pelan-pelan, Amaya. Engghh..” Sang pemilik nama justru tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya Amaya bisa sedikit melancarkan aksi balas dendam melalui kegiatan memijat ini. Sial! Amaya terpaksa menurut karena masih dalam hitungan jam kerja dengan Respati—Bosnya selama di sini. Namun, tatkala mendapati punggung dan sebagian lengan Respati biru-biru, Amaya menghentikan aksi memijat kasarnya. Ternyata Respati tidak berbohong perihal tubuhnya yang sakit semua, karena Amaya langsung bisa mengetahuinya dari pemandangan yang ia saksikan dengan kedua matanya sendiri. ‘Kasihan juga dia..’ kata Amaya dalam hati. Perlahan, Amaya mulai memijat dengan benar sampai sosok yang telungkup di bawah sana tertidur pulas dengan bau minyak angin yang menyengat. Hmmm..berbakat juga Amaya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN