“Beby-nya mana? Gue mo ngomong.” Findy menyahut dengan ketus. Ia tidak menyangka jika ternyata kecemasannya hanya sia-sia. Beby malah asik-asikan dengan Aska tanpa memikirkan kekhawatiran teman-temannya. Tidak pernah Beby berperilaku seperti itu, dan sekarang anehnya Beby berada di rumah seorang laki-laki. Aneh. “Beby nggak bisa diganggu. Tuh, dia udah bobok.” Aska menunjuk sisinya dengan alis. Seakan-akan Beby ada di sebelahnya. Bleb… Layar gelap. Aska memutus pembicaraan. Findy merampas ponsel dan melemparnya ke kasur. “Lah, kenapa elo malah marah? Mestinya kita seneng Beby baik-baik aja,” protes Arsy melihat wajah Findy yang merah padam. “Jelas gue kesel. Kesel banget. Sia-sia gue ngebuang energi buat mikirin Beby. Sejak tadi Beby nggak bisa dihubungin, ponselnya dimatiin. Nggak