Ancaman Menakutkan

1061 Kata

Tak butuh waktu lama, Beby mendengar pesan masuk bertubi-tubi. Dia yakin kalau dirinya sedang diserbu komentar teman-temannya. Notfikasi tak henti dan terdengar riuh sekali. Ah, Beby masih dalam keadaan terpejam tanpa berminat melihat isi pesan masuk. Bahkan ia menelungkupkan ponsel. Tangan Beby sudah meremas-remas. Dongkol sekali hatinya. Jika bukan demi rahasia agar tidak terbeberkan, tentu ia tidak akan rela mengorbankan harga diri seperti ini. Beby kemudian memberanikan diri membuka chat. Bukan maksud ingin membaca chat yang masuk di grup, melainkan mendelete pesan masuk grup. Namun sebelum itu dia lakukan, dia mendapati chat masuk dari Aska yang tanpa sengaja tertekan oleh jempolnya hingga privat chat pun terbuka. . Pesanmu tertimbun, sayang Ulangi sekali lagi Supaya orang yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN