Optimis

1186 Kata

“Prilly…sorry. Aku ada panggilan dadakan, jadi belum bisa mampir. Kapan-kapan bakalan mampir.” Sebuah pesan singkat yang membuat Prilly kesal, tapi dia harus bersabar. “Mas, kamu kapan bisa mampir?” “Kapan kamu senggang?” Balas mas Rino. “Setiap hari, Mas…” “Hmm…kalau gitu tar aku aku coba lihat jadwal kosongku, ya?” “Oke, Mas. Di tunggu…” “Oke, tunggu besok keputusan management untuk model terpilih, ya?” “Oke, Mas. Prilly hanya berharap bisa terus kerja sama dengan mas Rino. Kalau bisa…” balasnya pada pesan singkat itu, dengan penuh harap. Dia menggerutu dalam “Sial! Susah amat mau di kasih enak juga! Gak Demian gak mas Rino sama aja. Kenapa harus sok jual mahal. Demian okelah, mungkin dia belum pernah ngerasain bagaimana tidur dengan wanita, nah! Mas Rino? Udah biasa nyobain mo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN