Ivy membutuhkan sedikit waktu, sebelum menyadari kalau pria bermata hijau cantik yang menindih tubuhnya itu, sedang berusaha menyelamatkan dirinya. Saat Ivy mengedipkan mata untuk melihat wajahnya dengan lebih jelas, pria itu telah bergerak bangun. Setelah perubahan posisi itu, Ivy melihat tangan kanan pria itu teracung lurus. Seperti pria botak itu, dia memegang senjata api, dan sedang ditodongkan ke arah musuh. Musuhnya adalah pria botak itu. Ivy terkesiap saat melihat tangan pria botak itu tidak lagi bersenjata, justru terkulai berdarah. Rupanya bunyi tembakan yang terakhir tadi, berasal dari senjata pria bermata hijau bukan si botak. Tangan si botak tertembak, dan senjatanya terlempar ke tanah. Mata hijau itu rupanya bukan hanya tajam, tapi juga mampu membidik sasaran dengan sanga