Mereka meninggalkan kedai itu dengan perut kenyang, lalu berjalan kembali menyusuri masa lalu yang di tawarkan kota itu. "Itu?" Raven menunjuk kereta kuda tanpa atap, kosong tanpa penumpang, terparkir di sebelah gedung kuno balai kota. "Boleh." Ellie mengangguk. Kusir kereta itu tersenyum, membuka pintu, dan membantu Ellie naik. Ini mungkin pengalaman sekali seumur hidup. Berjalan-jalan menggunakan kereta, adalah pelengkap perjalanan unik ini. Derap tapak kaki kuda saat menyusuri jalan berbatu, seakan menjadi musik pengiring, yang membawa penumpang semakin larut dalam memori masa lalu. Tapi tidak untuk Ellie. Dia menatap ke depan, tapi matanya kosong. Melamun. Raven menarik nafas maklum, lalu menggandeng tangan Ellie. Mengajaknya kembali ke alam nyata. "Kau masih memikirkan gadis yan