SRAK! “AKHHH!” Namira memejamkan matanya dan jatuh ke lantai dengan tangan yang sudah mengeluarkan darah. Namira tersenyum dan dalam matanya terpejam. Berharap Tuhan benar membawa dirinya untuk ke pangkuannya sekarang. *** PLAK! BUGH! PLAK! BUGH! Arsen menatap tajam pada seluruh anak buahnya yang berdiri di luar ruangan Namira dirawat. Arsen terus menampar dan memukul semua anak buahnya. Menjaga satu tikus kecil saja tidak bisa. Kalau sampai Namira mati. Maka mereka semua tidak akan segan dibunuh olehnya. “Kalian memang tidak becus bekerja! Kalau sampai dia mati, maka kalian semua mati di tangan saya!” Enam orang lelakii berbadan besar itu menunduk dan mengangguk. “Maafkan kami, Mr. Kami tidak tahu Nona Namira bunuh diri. Kami sungguh minta maaf.” “Kata maaf kalian