Beha sedang nyuci piring saat telpon pantry berdering nyaring. Segera, Beha mengeringkan tangannya dan mengangkat panggilan telpon itu. "Selamat siang...." "Beha?" Seorang lelaki bicara di seberang, sebelum Beha selesai menyapa. "Iya." "Ke ruangan gue sekarang!" perintah lelaki itu dengan suara gusar, lalu mematikan sambungan telpon. Beha menatap telpon yang masih ada di tangannya, menyiapkan diri dengan apa yang akan dihadapinya. Dia menyelesaikan pekerjaannya dan segera ke ruangan Archandra Sidharta. "Selamat siang, Pak." Beha menyapa Chandra yang duduk angkuh di tempatnya. "Duduk!" perintahnya dengan tatap tidak suka, dan Beha nurutin apa yang Chandra perintahkan. "Apa lo tahu kenapa gue nyuruh lo kesini?" Beha menggeleng, meski dia bisa nebak, kemungkinan Chandra nyuruh