Beha menatap dalam wajah Jennie yang menurut dia cantik banget, kayak dewi-dewi yang ada digambarkan di serial Mandarin itu. Dia benar-benar masih nggak percaya bisa jadian sama Jennie, sang Dewi, dan serasa kejatuhan bulan. Dia benar-benar nggak bisa berhenti bersyukur Tuhan mengabulkan mimpinya untuk meraih cinta Jennie yang dulu dia pikir nggak bakalan jadi nyata. Beha telah menanamkan hatinya untuk tumbuh bersama Jennie dan berjanji menjaganya sampai akhir waktu, saat melihat senyum Jennie merekah. Dia menyentuh pipi mulus dan kenyal milik Jennie, mengagumi pahatan indah yang ada di sana, membuatnya melupakan segalanya dan terbawa suasana. Dia perlahan tapi pasti mengecup lembut bibir Jennie, yang tak menolak kecupan Beha. Kecupan lembut pun berubah menjadi kecupan yang semakin ag