BAB 20

1518 Kata

Waktu terasa cepat sekali berlalu, tidak terasa sudah seminggu Inges tinggal di rumah besar itu. Kehilangan sang ibu tidak membuat Inges patah semangat dan bersedih, karena kehadiran Malaika yang selalu menemani waktunya Inges bisa mengalihkan pikirannya dari keberadaan ibunya Asih. Malaika mengisi hari-hari Inges dengan canda tawanya, tak jarang pula Inges membuat gadis kecil itu menangis karena menjailinya dan mencubiti pipi embulnya karena merasa gemas. Raden juga tidak merasa keberatan dengan itu bahkan dia merasa sangat bahagia karena sekarang dirinya telah menemukan ibu pengganti untuk putri semata wayangnya. Sikap Raden masih tetap sama pada Inges, terkadang baik bahkan romantis. Tapi lebih sering menyebalkan dan bahkan sikap dinginnya itu masih belum bisa berkurang. Hanya sikap b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN