-36- Kelima pria muda itu saling beradu pandang. Merasa gemas karena lagi-lagi mereka terlambat dan kini jin itu sudah pergi. Emyr menarik pintu pantry hingga tertutup kembali. Kemudian membalikkan tubuh dan memandangi wajah teman-teman satu per satu. "Dia makin berani nunjukin diri. Siang-siang lagi," ujar Emyr. "Mungkin karena situasi semakin memanas," sahut Kenzie. "Dan semakin banyak yang terlibat," sambung Izra. "Pokoknya kita tetap teguh pada keputusan awal," timpal Gunther. "Yups, cukup jadi pemantau aja," tukas Galang. "Tumben pinter, Gal." Gunther tersenyum lebar. "Karena perutku udah terisi, Gun. Kalau masih kosong biasanya oon." Galang cengengesan, merasa ucapannya barusan itu lucu. Kelima pria itu akhirnya memutuskan untuk kembali ke ruangan masing-masing denga