-33- "Jadi gitu, Gaes. Sumpah, sampai sekarang aku nggak paham maksudnya," ungkap Emyr sambil meraup wajah dengan tangan dan bertopang dagu setelahnya. "Kamu yakin itu Philip?" tanya Galang yang tengah mengunyah kue yang tadi dibawakan oleh Gunther. "Nggak terlalu jelas sih mukanya, mana nunjukin suara asli. Tapi kalau lihat dari pakaian sih kayaknya memang dia," jelas Emyr. "Kemeja krem dan jeans?" sela Izra. "Betul. Kayak mimpimu waktu itu kan." Emyr memandangi Izra yang mengangguk membenarkan. "Nah, sekarang yang jadi pertanyaan adalah, kenapa kelompok kita yang didatangi sama dia, bukan keluarganya?" sela Galang. Sesaat hening, kedelapan anak muda itu sibuk dengan pikiran masing-masing. Rini, Gwen dan Rhea yang duduk di sofa, saling beradu pandang sejenak, kemudian sama-sa