-32- Angin menderu dari berbagai arah. Dedaunan yang terlepas dari dahan berserakan ke mana-mana. Ilyas merapatkan jaket kulit yang dikenakan. Hal yang sama juga dilakukan oleh ketiga rekannya sesama penjaga keamanan. "Kenapa tiba-tiba ada angin kencang, ya?" tanya Usep, pria berkumis tebal yang mengaku dirinya kembaran Iko Uwais. "Tau tah, jadi merinding yeuh," celetuk Ginanjar yang selalu minta dipanggil dengan sebutan Anjar. "Geseran dikit gera'! Dari tadi aku digencet mulu!" desis Oman, pria berbadan kurus yang merupakan penjaga paling senior di tempat itu. Ilyas hanya memperhatikan tingkah ketiga temannya itu dari kursi plastik yang berada di teras pos. Matanya menyisiri tempat parkir dari ujung ke ujung. Rasa aneh yang menyergap hati sedari tadi coba ditekannya dalam-dalam.