Angga menatap langit di kamarnya, hatinya kembali berdesir kala melihat wanita yang sudah memporak-porandakan hatinya, kembali muncul setelah 4 tahun berlalu. “Tita,” batinnya. Hanya memikirkan namanya saja, hati Angga pun bergetar. Apa lagi ia mendengar Tita yang terus memanggil namanya. “Argh … sadarlah Angga. Dia wanita yang sudah menghancurkan hidupmu. Kenapa kamu terus memikirkan dia,” monolog Angga. Setelah pertemuan itu, Angga tak bisa berpikir jernih. Otaknya dipenuhi kenangan saat ia masih bersama Tita. Miris memang, setelah berusaha untuk melupakannya, ia pikir berhasil. Namun, hanya melihat wajahnya saja rasa cinta itu ternyata masih ada untuknya. *** “Pagi,” sapa Bella kepada semua stafnya yang sudah datang lebih dulu. Iya, Bella datang terlambat karena semalam ia tidak