Bab 25. Luka Yang Membekas

1209 Kata

Alunan musik menggema di ruang kerja Bella dan Angga. Dengan sengaja Bella memutar musik relaksasi agar pikirannya jernih di tengah banyaknya pekerjaan serta masalah dalam hidupnya. “Ehm, tuk-tuk, hello!” Angga berusaha mengganggu Bella yang sedang menikmati alunan musik. “Berhenti menggangguku,” ucap Bella. Angga duduk di meja Bella, melipat tangannya di d**a sembari memperhatikan Bella yang seperti sedang meditasi. “Jadi kita akan menikah?” “Enggak akan.” “Kamu yakin, sepertinya akan menarik kalau kita menikah,” ucap Angga membuat Bella membuka mata. “Apa salahnya, aku masih sendiri dan kamu janda. Enggak masalahkan kalau kita menikah?” Bella mematikan musik yang ia putar. Emosi yang sedari tadi ia tahan kini sudah mencapai ke otaknya. ”Apa kamu mencintaiku?” “Menikah itu enggak p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN