Ami menggedor-gedor pintu apartemen Dimas seolah meluapkan emosinya. Tak hanya menggedor pintu, Ami juga memencet bel berkali-kali agar Dimas keluar. Namun, sayangnya Dimas sama sekali tidak membuka pintunya. “Dimas keluar kamu. Jangan sampai Mamah minta sekuriti buat bukain pintu apartemen kamu!” Masih belum ada tanda-tanda kehadiran Dimas. “Dimas, buruan buka pintunya!” Sedangkan Dimas yang berada di dalam apartemen sudah mulai risih dengan teriakan Ami, bahkan mengancamnya agar keluar dari dalam apartemen. Di hitungan ketiga, Dimas membuka pintu apartemennya. “Giliran di ancam aja baru di buka pintunya,” kesal Ami menerobos masuk ke dalam apartemen. Dimas membungkam mulutnya, ia sama sekali tak ingin berdebat dengan ibu kandung sendiri. "Kenapa kamu memutuskan pertunangan kamu denga