Zefanya menghela napas dalam-dalam, berusaha menetralkan diri dari emosi. Panggilan dari Raka sudah terputus sebelum ia sempat mengangkatnya. Namun ponselnya kembali berbunyi, kali ini hanya notifikasi pesan. Raka Wifesa [Kamu sedang sibuk? Jika tidak, tolong hubungi aku. Aku harus menyampaikan informasi mengenai ibumu.] Membaca soal ibunya, Zefanya merasa jantungnya mulai memompa darah lagi dengan begitu cepat. Segera saja Zefanya langsung mendial kembali nomor Raka. "Halo. Ada apa, Raka?" tanya Zefanya, segera setelah panggilan tersambung. "Apa keadaan Ibu baik-baik saja? Cuci darahnya lancar, kan? Dan ...." "Tenang, Ze." Raka menyela lembut ucapan Zefanya yang tampak begitu cemas. "Sejauh ini keadaan ibu kamu cukup stabil. Cuci darahnya lancar dan dia sedang beristirahat sekarang.