64. Korban dan Pelaku

1828 Kata

Ruangan yang cukup besar, bersih, dan rapi berada di pojok toko. Interior tampak elegan, didominasi oleh warna hitam dan abu-abu. Guci besar yang Zefanya taksir harganya hampir sama dengan sebuah sepeda motor tampak duduk manis di pojok ruangan tersebut. Lukisan-lukisan dari para pelukis terkenal menggantung di dinding. Hal itu membuktikan seberapa makmurnya pemilik toko perhiasan bergengsi ini. Zefanya duduk di sofa besar berwarna hitam. Bahunya lurus tegap, kedua tangan terkepal di atas paha, serta wajahnya datar menatap lurus pada sosok Laura yang meletakkan secangkir teh di hadapannya. "Bagaimana keadaan kamu?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Laura yang dipoles gincu merah. Kulit wanita itu masih cukup ranum untuk ukuran wanita seusianya. Tubuhnya masih ramping. Bahkan blouse berwa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN