"Aku kira, aku hanya salah lihat," gumam Haikal, menatap lekat pada wajah ayu Zefanya yang tampak agak pucat. "Apa yang salah hingga keadaan berubah seperti ini? Kenapa kamu berdiri di sana, bahkan menyerahkan cincin pertunangan Nathan dengan wanita lain? Ze ..." "Kamu tahu apa yang salah, Haikal." Zefanya menjawab cepat, getir, dan sesak. Zefanya tidak menyangka dia akan bertemu Haikal di tempat seperti ini, dengan keadaan seperti ini, setelah sekian lama. Haikal terdiam seketika. Namun, tatapannya sendu melihat kehancuran di mata Zefanya untuk ke sekian kalinya. "Lalu, bagaimana bisa kamu berada di sisi Nathan dengan keadaan seperti ini? Kenapa kamu bisa berada di sisinya, pria yang meninggalkan kamu bertahun-tahun lalu, sebagai orang yang menjadi pengikutnya?" Zefanya menggigit bagia