44. Pertunangan

785 Kata

Nathan menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ia tampak gagah dengan setelan tuxedo hitam dan juga dasi kupu-kupu yang membuatnya semakin tampan. Rambutnya sudah ditata oleh seorang penata rias profesional yang sengaja ibunya sewa. "Pak Nathan," panggil Zefanya yang entah sejak kapan tiba di belakang tubuhnya. Nathan menoleh, menatap gadis itu dalam diam. Tatapannya lurus, menembus relung hati Zefanya yang beku untuk Nathan. "Ibu Dara sudah menunggu Anda di bawah," ucap gadis tersebut. Tidak berani menatap wajah Nathan dan memilih menurunkan pandangan. Nathan tidak membalas. Alih-alih mengatakan sesuatu, pria itu hanya terus menatap Zefanya. Menyadari Nathan hanya terus berdiam diri, Zefanya akhirnya mengangkat wajah sehingga kini mata mereka saling bertatapan. Selama beberapa wakt

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN