Zefanya tidak tahu bagaimana dia harus bereaksi sekarang. Semuanya terasa tiba-tiba. Kemarin, ibunya baik-baik saja. Kemarin, terakhir ia melihatnya, wanita itu sudah bisa berjalan dengan baik. Dia sehat. Namun beberapa saat lalu, tepat sebelum dia hendak terlelap, telepon berdering. Raka mengabarkan bahwa satu-satunya wanita yang dia cintai di dunia ini, sekarang kembali berbaring di rumah sakit dengan keadaan yang cukup mengkhawatirkan. Zefanya turun dari ranjang. Terseok-seok berjalan ke depan lemari untuk mengambil pakaian. Seluruh tubuhnya terasa kebas dan mati rasa. Sungguh, ia bagaikan baru saja diempas ke dalam jurang yang teramat dalam. Jalanan kompleks begitu sepi. Orang-orang mungkin tengah terlelap, atau tengah berada di tempat lain, Zefanya tidak tahu. Tangannya gemetar saat