"So, kita benar-benar akan menjadi suami-istri?" tanya Katya. Dia melirik Nathan yang tengah sibuk dengan jalan dan juga kemudinya dengan intens. Ah, katakanlah Katya aneh. Tapi sejak dulu, dia suka menatap Nathan. Pria itu tampan, lugu, terkadang galak, terkadang absurd, dan juga polos di saat yang sama. Ia tidak berubah sama sekali meski kini mereka sudah tumbuh dewasa. Masih tetap membuat Katya aman dan nyaman di sisinya. Nathan memutar bola mata dengan malas mendengar ucapan Katya barusan. "Belum. Kita baru akan tunangan, Katya," balasnya. Masih fokus pada kemudi. Katya terkekeh ringan mendengar jawaban Nathan. "Tapi nanti akan menikah," katanya kemudian. Nathan menoleh dengan sedikit alis bertaut, kemudian menghela napas. "Y-ya. Begitulah." Ia malas mendebat. Karena tahu pasti, Ka