Satu latte untuk Aras dan dua kopi hitam untuk Nathan serta Raka, Zefanya letakkan di meja. Sementara Bayu, dia sudah menyeduh kopinya sendiri sebelum Zefanya dan yang lain datang tadi. Zefanya menunduk sopan saat ia undur diri. Wajahnya tampak begitu lelah dan pucat, yang jelas hal itu disadari oleh Raka, sehingga laki-laki itu tidak pernah melepaskan sedetik pun pandangannya dari wajah tersebut sampai Zefanya benar-benar pergi. Dan apa yang dilakukannya tidak lepas dari pengawasan Nathan. Hingga membuat Nathan sedikit terganggu dengan tatapan intens yang Raka layangkan pada Zefanya. "Kamu sungguh menyukai Zefanya?" tanya Nathan langsung to the point. Raka lekas berhenti memperhatikan Zefanya yang sudah hilang setelah berbelok ke koridor di lantai dua, yang Raka taksir adalah kamarnya.