"Aku kira kamu hanya tampak lemah, tetapi memang benar-benar lemah," gumam Katya. Menatap Nathan dengan jenaka. "Tubuh kamu tinggi dan bugar, tapi dalam satu bulan terakhir malah sudah jatuh sakit sebanyak dua kali." Nathan memutar bola mata dengan malas. "Apa kamu ke sini hanya untuk mengoceh, Katya?" tanyanya dengan tatapan sangsi yang ka layangkan pada model cantik yang berkeliaran di sekitarnya. "Oh, tidak. Aku datang karena ibuku menyuruh. Aku tidak bisa menolak demi meyakinkan mereka bahwa aku serius akan menikah denganmu," balas Katya jujur. Mendengar soal kemajuan rencana mereka, Natha. memanjangkan leher dan menatap Katya. "Lalu, bagaimana?" ia tanya. "Para orang tua akan mengadakan makan malam lagi untuk menentukan tanggal pertunangan." "Secepat itu?" Nathan membulatkan mata