"Aku lihat asisten kamu sama Raka di supermarket tadi sebelum aku ke sini. Tampaknya, mereka sangat akrab. Mereka berpacaran?" Nathan menatap Katya dengan kening berkerut mendengar ucapan gadis itu ketika dia tiba di ruangannya beberapa waktu lalu. "Maksud kamu ... Zefanya?" tanyanya. Katya yang tengah duduk di sofa sambil mengaplikasikan kutek di kuku tangannya mengangguk ringan. "Iya, dia," katanya, tanpa mengalihkan fokus. "Dia memang cantik, sih. Wajar Raka tertarik. Mereka juga tampak cocok saat bersama." "Apa maksud kamu cocok?" tanya Nathan tiba-tiba. Ia menatap tajam, membuat Katya seketika bingung dengan reaksi tersebut. "Kamu kenapa, sih? Kenapa sepertinya sensitif sekali?" Nathan membuang muka, lalu menghela napas dalam sambil memperbaiki ekspresi wajahnya. Ya, reaksinya ba