Karin mengempaskan sendok dan garpu di atas piring. Matanya tajam, menatap sang suami yang sedang cengengesan sambil menggaruk kepala bagian belakang. Hari ini, perasaannya benar-benar tak karuan. Marah-marah terhadap Mada juga bukan sesuatu yang ingin dilakukan terus-menerus. Akan tetapi, rasa iba terhadap sang adik ipar, memancing amarahnya. Dia tahu bagaimana rasanya berada di lingkungan baru yang sangat jauh berbeda dengan lingkungan asal. Dari anak panti lalu menjadi pengurusnya, berakhir diperistri salah satu donatur tetap. Rasanya terjadi begitu tiba-tiba. Awal-awal menjadi salah satu nyonya di keluarga Asmawarman, Karin kesulitan untuk membiasakan diri. Perubahan kebiasaan yang sangat drastis sempat menimbulkan stres. Makan saja harus menyesuaikan cara mereka, mengikuti table ma