“Makasih.” Vanessa mengulang ucapannya, kali ini dengan tegas. “Makasih, karena Bang Dirga udah mau nolong aku. Kemarin dan hari ini,” lanjutnya. Tanpa bisa ditahan, senyum lebar berkembang di wajah laki-laki. Dia merasa bahagia, karena bukan ucapan menyakitkan yang keluar dari mulut Vanessa. “Sama-sama,” jawabnya dengan lembut. Berusaha menyembunyikan antusiasme dalam dirinya yang timbul akibat ucapan terima kasih seorang Vanessa Asmawarman. “Ya udah.” Vanessa memegang handle pintu, bermaksud membukanya. Dia ingin segera turun dan menjauh dari Dirga, agar bisa bernapas dengan lega. Saat ini, dirinya merasa sesak. Dadanya terasa dihimpit bebatuan. Perlakuan Dirga membuatnya mengingat masa lalu. Menghadirkan kembali kehangatan yang pernah laki-laki itu beri. Hati kecilnya meraung ingi