Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Little Thief’s POV “Satu lagi hal terakhir sebelum kita menyudahi rapat ini.” Meja kerja Azrael sekali lagi dipenuhi dengan dokumen dan alat tulis. Piring dan gelas kotor sudah diangkut oleh pelayan lebih dari 10 menit yang lalu, tapi aku masih tidak bisa berhenti tersenyum. Ketika waktunya untuk para pelayan memindahkan piring dan gelas kotor, dengan sengaja aku memberikan Azrael tatapan elang. Awalnya, dia tidak terlihat terpengaruh—bertingkah seolah aku tidak ada. Lalu, pelayan bernama Adele berhenti di sebelah Azrael, mencondongkan wajahnya untuk berbisik. Namun sebelum terjadi kontak di antara mereka, aku berdehem keras-keras, mengalihkan perhatian semua orang. “Mickey?” Aku memanggil adik iparku yang terlihat sudah sangat muak dengan tingkah kami, “Apa menurutmu hukuman yang