“Bagaimana? Apa bisa kita bertemu besok pagi?”
“Tapi, bukannya BA HS adalah Astrid, Bu?”
“Belum Kak. Kami belum menandatangi kontrak dengan Selekta dan Astrid sejauh itu. Tadinya jika hasil pemotretan tempo hari bagus, baru kami akan mempertimbangkan untuk meminta Astrid menjadi BA. Tapi dengan kejadian tempo hari, dan hasil foto yang kami dapat hari ini, CEO kami justru meminta Anda. Kak Diana dibawah naungan agensi apa ya sekarang?”
“Saya kan bukan model lagi, Bu.”
Emma mendengus di ujung telpon.
“Kak Diana datang saja dulu ya? Nanti kita bicarakan lebih detail lagi. Bagaimana?”
“Boleh saya hubungi Ibu kembali? Sekitar satu jam lagi.”
“Baik. WA saja juga ga apa-apa, Kak.”
“Oke. Terima kasih, Bu.”
Panggilan itupun usai, namun keterkejutan Diana belum juga berakhir. Kedua
