"Halo!" Panggilan video berlangsung. Sherly dapat melihat Seto di layar ponselnya, sedang berada di sebuah kamar, berdiri di samping jendela sambil membelakangi tempat tidurnya. "Kenapa Profesor menghubungi?" tanyanya. Namun alih-alih menjawab pertanyaan Sherly, mata Seto fokus merhatikan wajah Sherly yang dalam keadaan make-up on. "Kamu berdandan? Pantas saja lama sekali mengangkat panggilan videonya." "Apa--- ...." Kening Sherly mengerut seperti kehilangan kata-kata. Wajahnya sedikit memerah. "Saya tidak berdandan untuk mengangkat panggilan dari Profesor. Jadi Profesor jangan salah paham." "Benarkah?" Seto menaikkan alisnya. "Jika begitu kamu mau pergi ke mana? Bukankah sekarang di Kota C jam enam? Kamu baru pulang dari rumah sakit. Benar, kan? Jadi mau pergi ke mana?" "I-itu ...