66. Telepon Yang Ditunggu

1301 Kata

Sejak hari itu sikap Rayden benar-benar berubah. Yang tadinya masih sangat sulit dibilangi untuk tidak main ponsel, sekarang dia akan berhenti bermain tanpa ada yang meminta. Selain itu Rayden juga menjadi lebih patuh pada Sherly. Makan tanpa dipaksa, minum obat pun tanpa banyak drama. Bahkan, ada kalanya saat Sherly terlambat datang saat waktunya minum obat, Rayden menelpon sekadar mengingatkannya. Seperti siang ini. Sherly terlalu sibuk di UGD hingga tidak sadar sekarang adalah waktu Rayden untuk meminum obatnya. Ponsel di sakunya bergetar, melihat satu nama yang membuatnya spontan menepuk keningnya pelan. "Bisa-bisanya aku lupa untuk kedua kalinya." Sherly segera menyelesaikan pemeriksaan pada pasien yang ditanganinya. Kebetulan hanya perlu meresepkan obat, jadi setelah selesai Sh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN