"A-apa?!" Telinga Vinda mendadak bermasalah saat mendengar pengakuan Seto. Dia memiringkan kepalanya, lalu memukulnya pelan seolah-olah sedang mengeluarkan kotoran dari sana. "Mamah tidak salah dengar, kan?" tanyanya. Seto mendadak ragu tetapi pada akhirnya tetap menganggukinya. "Mamah tidak salah dengar." Manik hitam Vinda langsung melebar dan berbinar. "Benarkah?" Dia kembali bertanya. Masih tidak menyangka akan mendengar jawaban yang sudah ditunggunya selama lebih dari empat tahun dari mulut putranya. "Siapa pacar kamu itu? Apa Mama pernah bertemu dengannya?" tanya Vinda, lagi. Seto menelan ludahnya saat akan menjawabnya. Seharusnya hal ini sudah ada dalam kepalanya. "Tidak. Mama belum pernah bertemu." "Sama sekali?" Mata Vinda memicing, mulai menatap Seto dengan curiga. "Tu