"Kelompok satu dan dua lolos. Kelompok tiga gagal."
Begitu asuara Seto terdengar, Raisa dan Mauli langsung menatap ke arah Sherly. Begitu pula dengan Yoga dan Azzam yang langsung menatap ke arah Dimas. Mereka masing-masing tahu jika Sherly dan Dimas adalah yang terbaik di antara mereka. Hal itu dapat dibuktikan melalui nilai tes masuk rumah sakit ini, dan nilai pada simulasi operasi pertama. Namun ....
Bagaimana bisa gagal?
Itu adalah pertanyaan yang umum muncul di kepala mereka. Kendati demikian tidak ada yang berani bertanya karena masih ada Seto di sana.
"Jangan lupa, kelompok yang gagal akan menerima hukuman. Nanti setelah pulang saya beritahu hukumannya apa."
Seto pergi begitu saja sambil membawa catatannya. Sherly ingin protes, tetapi pria itu sama sekali tidak memberi kesem
