21. Terpesona Sesaat

1110 Kata

Sherly dapat melihat bayangan wajahnya di mata pria itu. Pipinya yang merah tampak seperti buah persih yang matang. Dia langsung tersadar dan mendorong Seto dari atas tubuhnya. Namun Sherly tidak menyangka Seto akan sangat mudah dijatuhkan hanya dengan dorongan tangannya. Pria itu meringis sambil memegangi punggungnya yang sepertinya membentur bangku taman di belakangnya. Sherly merasa bersalah, tetapi hal itu segera dibuangnya setelah mengingat apa yang dilakukan Seto sebelumnya. "Dasar gadis bar-bar! Kamu tidak bisa bilang dulu saat mau berdiri?" Seto mengangkat wajahnya menatap Sherly yang sudah berdiri sambil membawa tasnya. Wajahnya memerah kesal. "Sudah dibantu bukannya terimakasih kasih," ucapnya, lagi. Sherly berpaling tanpa berani menatap wajah Seto. "Itu kan karena Profes

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN