Bab 25

1714 Kata

Tubuhku terasa menggigil, terutama bagian kaki dan tangan. Perlahan mata mengerjap lalu membuka dengan sempurna. Baru kusadari ternyata aku tidur tak memakai selimut. Kutoleh ke arah ranjang, Sabila tidur dengan nyaman di bawah selimut. Tidakkah dia sadar untuk menyelimutiku? Ah, apa yang harus kupikirkan? Dia saja tidak begitu menerima kehadiranku. Pernikahan yang terjadi karena terpaksa. Tapi meskipun demikian, aku tetap berusaha menerima dan akan membawa pernikahan ini ke Jannah. Sesuai dengan janjiku pada diriku sendiri, pada mertuaku, ummi, bunda Nurma dan yang pasti pada Allah. Terserah dia mau menganggap pernikahan ini hanya main-main, tapi bagiku ini adalah kenyataan dan sakral. Tunggulah saatnya tiba, aku pasti akan membuat Sabila jatuh cinta padaku dan takkan pernah pergi mening

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN