Bab 15

1249 Kata

Pijatan Teteh Itha cukup enak juga, bisa membuat pinggangku enak dalam seketika, meskipun beberapa kali harus meringis kesakitan karena terlalu kencang ditekan. Alasan utama kaget dan alasan kedua biar cepat sembuh. Entahlah, aku rasa memang Teteh Itha memang sekali mau ngerjai aku. Setelah pijat mau tidak mau aku harus mandi, karena badan aku yang bau minyak urut, yang ada aku malah dibilang ning-ning lagi. Padahal rencananya aku mandi sekalian siraman saja, jadi minta air yang ditaburi kembang. Apalagi kalau malam jum’at. Uhu… mirip hantu dong. “Masya Allah, akhirnya tubuh istri saya tersentuh air juga,” ledek Zayyan, tersenyum mendekatiku. “Ape lo? Lo pikir tubuh gue jin apa nggak boleh sentuh air?” ketusku sambil mengeluarkan baju kebaya dari hanger. Zayyan terkekeh mengacak ramb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN