Bab 14

1619 Kata

Langit yang tadi terang kini menggelap. Makan siang sudah kami lewati tanpa kehadiran Zayyan begitu juga dengan makan malam. Aku terus melihat jam yang terus bergulir detik, menit hingga jam. "Aaah, dia ke mana si?" geramku melempar bantal sofa lalu berjalan ke arah pintu utama, melihat Zayyan yang tak kunjung pulang. "Cie, yang udah rindu," goda Nabila cekikan. "Bukan rindu, tapi gue kepo. Urusan tadi siang belum kelar dan gue harus selesain sekarang juga," jelasku apa adanya tak ingin pikiran Nabila terus ternodai dengan cie-cie. "Zayyan masih ada urusan di luar. Sebaiknya kamu masuk kamar gih!" kata Bunda Nurma. Aku mendengkus kasar berjalan ke arah tangga mengikuti Nabila yang sudah berjalan duluan. "Bye, bye, istri pak us." Nabila menyeringai melambaikan tangan lalu menghilang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN