"Ada mommynya si kembar?" Tanya Cinta. "Iya, Non." "Ya sudah, Bik, suruh tunggu sebentar ya, nanti saya ke bawah," kata Darma. "Baik, Mas." Bibik kembali ke lantai bawah. "Aku ikut ke bawah," kata Cinta cepat. "Cuci dulu mukamu, kotor bekas air mata." Darma menyentuh bekas air mata di pipi Cinta dengan ujung jari telunjuknya. Meski hanya ujung jari telunjuk yang menyentuh pipinya, tapi bisa membuat semburat merah menjalari wajah Cinta. Ingin sekali Cinta menggenggam tangan Darma, dan melekatkan erat di atas pipinya. "Heyy kok bengong, cepat! Kasihan mommynya si kembar menunggu." Darma menjawil dagu Cinta, dengan jari yang sama yang sudah menyentuh pipi Cinta. Pipi Cinta kembali dirambati warna merah, yang membuatnya cepat berlalu dari hadapan Darma. Darma bisa bersikap biasa kemba