Tak sampai dua puluh menit, kami pun sudah kembali berada di rumah Gingin dengan membawa tiga bungkus paket KFC. Pintu depan tidak dikunci lagi dan ruang keluarga pun sudah kosong. Aku langsung naik ke lantai dua menuju kamar Gingin. Andri sedang tiduran dan sudah memakai kembali celana seragamnya dengan rapi. “Lama amat, Bro!” ucap Andri yang berpura-pura bangun dari tiduran. “Mama kemana, Ndri?” tanya Gingin. “Tidur kali, gua juga ketiduran,” balas Andri dengan sigap. Hampir saja aku tertawa ngakak. Selama menikmati makanan, sebisa mungkin aku menahan diri untuk bersikap biasa walau tak berani menatap wajah Andri secara langsung. Takut dia curiga. Beruntung, Andri bersikap sangat biasa-biasa, sehingga lama-lama aku pun bisa bersikap wajar dan kembali santai. “Rez, lu beneran mau ng